wa.me/signomic signomic@gmail.com


Siapa yang tidak mengenal Google? Perusahaan besar dunia yang bergerak di bidang teknologi. Internet, startup, gadget, robotic, militer dan lain-lain adalah beberapa fokus produk atau jasa yang mereka kembangkan. Inovasi yang mereka lakukan selalu memberikan manfaat yang besar kepada khalayak. Nah Bagaimana cara magang di Google ya?

Lalu bagaimana rasanya ya, jika tiba-tiba kamu berada di tengah-tengah megahnya kantor Google dan berkarya di dalamnya dengan tim Google?? Pasti luar biasa ya. Itu mungkin yang dirasakan oleh salah satu mahasiswi Indonesia Rakina Zata Amni. Yuk kita simak perjalanan dia hingga mendarat di Google.

Suasana kantor di Google

Rakina Zata Amni sekarang (2016) terdaftar sebagai Mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Ilmu Komputer. Usianya baru menginjak 20 tahun, tapi sudah memiliki cukup banyak pengalaman di dunia IT. Sejak masih SMA, Rakina sudah memiliki mimpi untuk bekerja di perusahaan yang berlokasi di Sillicon Valley. Sillicon Valley adalah markasnya para perusahaan startup dunia, seperti Google, Facebook, Microsoft, Dropbox, Evernote, Square dan masih banyak lagi.

Lalu apa yang ia lakukan pertama?

Setelah lulus SMA, Rakina mengikuti beberapa kompetisi coding, membangun situs, dan mendaftar di berbagai perusahaan besar. Tetapi hasilnya masih belum seperti yang diharapkan. Dia tidak berhenti disitu saja, Rakina mulai meng-update CV nya.

Di libur tahun pertama kuliahnya, Rakina mulai mencari kegiatan-kegiatan yang mendukung mimpinya tersebut. Ia mulai berkontribusi pada proyek open source dan Pembinaan tim Olimpiade Informatika di Jakarta. Kemudian dia menemukan Indo2SV.

Program Mentoring dari INDO2SV

Program Mentoring dari INDO2SV

INDO2SV adalah program karya putra-putri bangsa Indonesia yang berhasil sampai ke Silicon Valley. Mereka membantu para Pelajar Indonesia untuk menemukan program magang software engineering di sana. Banyak bisa dia pelajari di INDO2SV, selain teknis IT, Rakina berlatih wawancara hingga berjam-jam dengan bimbingan dari mentornya.

Alhasil, dengan beberapa kali melakukan pendaftaran magang di beberapa perusahaan startup dunia, dia berhasil diterima magang di Startup SQUARE. Rakina menjalani program magang selama tiga bulan di SQUARE. Ia bertugas mengerjakan sebuah mesin rekomendasi untuk startup pesan antar makanan yang diakuisisi oleh perusahaan pembayaran tersebut.

Setelah selesai di SQUARE, Rakina kembali mendaftar program magang lain. Dan dia mendapat balasan dari Uber, Dropbox dan Google. Akhirnya dia memilih Google!

Finally Google!

Menurut cerita Rakina, Google memang menyenangkan! Dia terlibat dalam Tim Google yang sedang mengerjakan pemrosesan bahasa alami (PBA atau NLP) di Departemen Riset dan Kecerdasan Mesin. Tapi dalam kontraknya dia tidak bisa menceritakan dengan detail mengenai project tersebut.

Di Silicon Valley, Rakina merasakan moment-moment yang menyenangkan. Budaya di sana sangat progresif, menyenangkan dan sehat. Semua orang berolahraga dan makan makanan sehat. Ada banyak kegiatan yang bermanfaat di luar dari pekerjaannya. Seperti diskusi teknologi, kelas, olahraga dan bahkan pesat untuk karyawan. Pengalaman nya sangat banyak sekali!

Google Plex

So, bagaimana dengan kamu? Untuk para pelajar Indonesia jangan cepat menyerah dan mengeluh. Kekuatanmu lebih besar dari itu semua. Jika kamu tidak bisa menaklukannya, kamu tidak akan tahu kekuatan terbesarmu! Mulai sekarang berkaryalah! Jangan Berhenti!